Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Islam Di Negeri Jiran

Gambar
Negara ini merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia di sebelah barat, tepatnya di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan. Ulasan sekilas ini akan membahas tentang Negeri Jiran, Malaysia. Tepatnya, kehidupan keislaman di negeri Malaysia. Secara akar budaya, mayoritas warga asli Malaysia adalah keturunan Melayu. Warga Malaysia keturunan India dan Cina berjumlah lebih sedikit dibandingkan warga Melayu. Peraturan ditegakkan, fasilitas ditambahkan Semaraknya agama Islam di Malaysia sangat didukung oleh peran serta pemerintah dalam penetapan peraturan dan penyediaan fasilitas-fasilitas ibadah dan keagamaan yang memadai. Di Malaysia, pembangunan setiap masjid harus memperoleh izin dari pemerintah. Jadi, Anda jangan heran bila dalam sebuah kompleks perumahan hanya ada satu masjid. Walhasil, kegiatan keislaman pun berpusat di masjid tersebut, mulai dari shalat berjamaah, sekolah agama untuk anak-anak sekolah rendah (di Indonesia, “sekolah rendah” disebut den...

Al Hasan Bin Ali, Pemersatu Umat Islam

Gambar
Sahabat Abu Bakrah mengisahkan, suatu hari Nabi  shallallahu alaihi wa sallam  sedang memangku cucunya Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhuma .  Sambil memangku cucunya, beliau berbicara kepada kami. Sesekali beliau menghadap kepada kami, dan sesekali beliau mencium cucunya. Lalu beliau bersabda: إِنَّ ابْنِي هَذَا لَسَيِّدٌ، إِنْ يَعِشْ يُصْلِحْ بَيْنَ طَائِفَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ “ Sejatinya cucuku ini adalah seorang pemimpin besar. Dan bila ia berumur panjang, niscaya dia akan mempersatukan/ mendamaikan antara dua kelompok ummat Islam yang sedang bertikai ” (HR Ahmad dan lainnya). Sungguh benar Rasulullah  shallallahu alaihi wa sallam . Pada tahun 40 atau 41 Hijriyah, setelah melalui peperangan sengit antara pasukan sahabat Mu’awiyyah dan Pasukan sahabat Al Hasan bin Ali Bin Ali Thalib, kebesaran jiwa Al Hasan cucu Nabi  shallallahu alaihi wa sallam  benar-benar terbukti. Dengan segala kebesaran jiwanya, beliau meny...

The Power of Repetition

Gambar
Jika anda mendengar kata “Matematika”, tentu yang langsung terpikirkan oleh anda adalah sebuah pelajaran yang sulit penuh dengan rumus dan hitung-hitungan. Rata-rata anak sekolah di semua tingkatan baik itu SD, SMP, dan SMA banyak yang tidak menyukai pelajaran Matematika karena sulit dipahami. Tapi benarkah pelajaran Matematika itu sulit…? Saya punya pengalaman yang berkaitan dengan pelajaran Matematika. Kebetulan saya berkerja sebagai pengajar Matematika untuk tingkat SD di suatu lembaga bimbingan belajar. Suatu ketika saat saya membimbing siswa kelas 6 SD untuk persiapan Ujian Nasional, ada salah seorang siswa yang berkata kepada saya: Siswa : “Pak, dulu saya merasa pelajaran Matematika itu susah banget”. Saya : “Memang sekarang terasa lebih mudah ya nak?” tanya saya. Siswa : “Iya pak, ternyata Matematika itu mudah”. Saya : “Kok bisa begitu”? tanya saya kembali penasaran. Siswa : “Karena materinya sering diulang-ulang, sampai saya hafal rumusnya dan saya me...

Yang Kusesali

Gambar
Sebagai manusia biasa pasti ada hal-hal yang pernah kita sesali. Saya juga pernah menyesali beberapa hal dalam perjalanan hidup saya. Bila teringat, berkecamuklah antara kesedihan, penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki dan terus berbenah. Saya pernah menyesal karena menunda-nunda menengok teman saya yang sedang dirawat di rumah sakit. Begitu punya waktu untuk menengok, saya mendapat SMS bahwa sahabat saya itu sudah dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Saya hanya bisa menangis dan menyesal, kapok menunda-nunda. Saya pernah menyesal karena pernah “ngomongin” kejelekan orang lain. Ternyata orang yang saya “jelekin” itu adalah saudara sahabat saya. Sungguh tak tahu diri, sahabat yang sering membantu, menolong dan mensupport saya justru saya tega merendahkan saudaranya. Sejak saat itu saya berusaha menjaga diri agar tidak terbiasa merendahkan siapapun. Saya selalu menanamkan paradigma bahwa saya masih terjaga dan jarang dicela orang karena Allah masih menutup aib, kelemahan da...

KISAH ABDULLAH BIN UMMI MAKTUM

Gambar
Abdullah bin Ummi Maktum, nama sebenarnya  Abdullah bin Umar bin Syuraikh , seorang sahabat suku Quraisy yang termasuk peserta hijrah ke Madinah rombongan pertama. Beliau sampai di Madinah sebelum kedatangan  Rasulullah   saw . Abdullah mempunyai ikatan kekeluargaan dengan Rasululah saw. Dia adalah  sepupu Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid ra . Bapanya Qais bin Zaid, dan ibunya ‘Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar ‘Umi Maktum’ kerana anaknya Abdullah lahir dalam keadaan buta. Abdullah bin Ummi Maktum termasuk kelompok yang pertama-tama masuk  Islam . Sebagai muslim kelompok pertama, dia turut menanggung segala macam suka duka kaum muslimin di Mekah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy seperti diderita kawan kawannya seagama, berupa penganiayaan dan berbagai macam tindakan kekerasan lainnya. Tetapi apakah karena tindakan-tindakan kekerasan itu Ibnu Ummi Maktum menyerah? Tidak! Dia tidak pernah mundur dan tidak l...

Mentoring Ala Rasulullah

Kekuatan ma’nawi dan fikri merupakan sarat mutlak dan bekal kader dalam medan dakwah. Kecerdasan jiwa dan kebeningan hati yang mencerminkan ketegaran iman dan ikhlas merupakan bensin yang tidak pernah kering dalam menghidupkan roda dakwah sepanjang hidupnya.  Rasulullah Nuh a.s. selalu semangat menawarkan nilai-nilai kebenaran risalah vang dibawanya kepada setiap manusia yang dijumpainya. Beliau tidak kenal waktu istirahat dalam menebarkan kebenaran yang dibawanya. Malam dan siang beliau senantiasa mendakwahkannya. Nuh as berkata, “Ya Rabbku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang.” (QS. 71: 5) Begitu pun yang dilakukan Rasulullah saw di saat ayat-ayat Quraniyah diturunkan untuk terang-terangan mengumandangkan dakwah, meskipun resikonya sangat tinggi dalam jalan ini. Setelah turun surat Al Mudatstsir dan ayat “Fashda’ bimaa tu mar wa a’ridl ’anil musyrikin” (Q.S. 15: 94), beliau tidak pernah berhenti mendakwahkan Islam kepada masyarakatnya...

Antara Fiqh Hukum dan Fiqh Dakwah

Gambar
Dalam Islam ada yang namanya fiqh hukum dan ada fiqh dakwah, dan pendekatan keduanya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Adapun fiqh hukum itu hanya ada hitam-putih dan jelas, bila terkait hukum benda maka hukumnya halal atau haram, bila terkait amal perbuatan maka hukumnya ada 5 (ahkamu-khamsah) yaitu wajib-sunnah-mubah-makruh-haram. Lain lagi dengan fiqh dakwah, dia lebih fleksibel karena mengajak manusia menuju kebaikan, dan sebagaiman yang kita pahami, dakwah itu memerlukan proses dan waktu yang tidak singkat. Keduanya, baik pendekatan fiqh maupun pendekatan dakwah tetap harus dilandaskan pada dalil Islam yang disepakati oleh para ulama, yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma Sahabat dan Qiyas Misalnya ketika ada seorang Muslimah bertanya “Apa hukumnya melepas hijab karena pekerjaan?”, maka pendekatan fiqh dan dakwah bisa berbeda untuk menjawab pertanyaan ini. Secara pendekatan fiqh hukum, jawabannya jelas “haram” bagi wanita tidak berhiijab atau melepas hijab selain kep...