TUGAS AKHIR BIOKIMIA “SIKLUS ASAM SITRAT”
TUGAS AKHIR BIOKIMIA
“SIKLUS ASAM SITRAT”
DOSEN : VITA KUMALASARI
Disusun
Oleh :
Agustiani 14.11.2554
Delytha
ganadi putri 14.11. 2558
Ikhsan 14.11.2562
Indah
wanti kaunar 14.11.2564
Rindang
harini 14.11.2575
Waode
siti orianti 14.11.2588
KONSENTRASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH
TINGG ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2012
SIKLUS ASAM SITRAT
Sejarah
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi
seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam
oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga
dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus
tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk
asam sitrat.
Siklus
ini pertaman kali ditemukan oleh Hans Adolf Krebs, ia adalah seorang dokter dan biokimiawan
berkewarganegaraan Jerman dan Inggris. Ia menerima penghargaan Nobel bidang fisiologi
dan kedokteran untuk karyanya dalam menjelaskan proses metabolisme (khususnya
dalam menemukan siklus urea dan siklus asam sitrat/siklus Krebs. Ia dilahirkan
pada tanggal 25 Agustus 1900 di Hildesheim (Niedersachsen, Jerman) dari
pasangan Georg krebs (juga seorang dokter) dan Alma. Hans Krebs menyelesaikan sekolahnya di Gymnasium Andreanum
(setingkat SMA) di kota kelahirannya Hildesheim, kemudian ia belajar ilmu
kedokteran di Universitas Goettingen, Universitas Freiburg im Breisgau, dan
sekolah kedokteran Berlin
dari 1918 sampai 1923. Ia memperoleh gelar doktor dari Universitas Hamburg,
kemudian ia belajar kimia di Berlin, hingga 1930 ia menjadi asisten Otto
Heinrich Warburg di Institut Kaiser Wilhelm untuk biologi (Suryati 2009).
Undangan
dari Universitas Cambridge untuk memperdalam biokimia diterimanya. Pada tahun
1932 ia telah mengungkapkan siklus urea dan siklus asam sitrat pada proses
metabolisme untuk menghasilkan energi pada makhluk hidup. Karyanya ini membuat
ia mendapat penghargaan Nobel untuk bidang kedokteran / fisiologi pada tahun
1953. Pada tahun 1945 ia diangkat
menjadi profesor di Universitas Sheffeld. Gelar "SIR" ia peroleh dari
Ratu Inggris Elizabeth II pada tahun 1958. Ia wafat di Oxford, Inggris tanggal
22 November 1981 (Suryati 2009).
Proses Siklus Krebs
Proses siklus Krebs terbagi atas beberapa tahapan. Pertama-tama
asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam
siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat.
Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A
memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat
mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat.
Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang
kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2
dan membentuk asam α-ketoglutarat. Setelah itu, asam α-ketoglutarat
kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan
melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi
NADH. Selain itu, asam α-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan
membentuk suksinil
ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali
meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan
perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk
menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu
molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami
oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD
dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat.
Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan
susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah
menjadi asam
malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali
melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+
dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat
ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus
Krebs.
Siklus Krebs ini dari setiap molekul glukosa akan menghasilkan
2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani
rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
Gambar 1 Siklus
Krebs
Reaksi-Reaksi Dalam Siklus Krebs
Pertama-tama
asetil ko-A bereaksi dengan oksaloasetat dan menjadi sitrat dengan melibatkan enzim sitrat sintase, reaksi berlangsung dengan terjadinya kondensasi asetil ko-A dengan oksaloasetat dan
membentuk sitril ko-A, kemudain sitril ko-A dihidrolisis menjadi sitrat dan ko-A.
Gambar
2 Tahap pertama reaksi
Tahap kedua, sitrat
menjadi cis-sitrat dengan melibatkan enzim aconitase, yaitu
dengan menghidrolisis sitrat yang merupakan isomer dari isositrat dan
menghasilkan cis-asositat sebagai intermedietnya.
Gambar 3 Tahap kedua reaksi
Tahap ketiga, cis-aconitate menjadi isositrat,
dalam reaksi ini juga melibatkan enzim aconitase dengan saling menukarkan atom H dengan gugus OH dari
tahap kedua di atas.
Gambar 4 Tahap ketiga reaksi
Tahap keempat, terjadinya reaksi isositrat
menjadi α-ketoglutarat dengan melibatkan enzim isositrat dehidrogenase, melalui
proses dekarboksilasi oksidatif dari isositrat menjadi oksalosuksinat
sebagai intermedietnya. Lalu CO2 meninggalkan oksalosuksinat
yang kemudian berubah menjadi α-ketoglutarat. Reaksi ini menghasilkan NADH.
Gambar 5 Tahap keempat reaksi
Tahap kelima, α-ketoglutarat
menjadi suksinil ko-A dengan
melibatkan enzim α-ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini hampir sama dengan reaksi dekarboksilasi oksidatif dari piruvat
menjadi asetil ko-A oleh kompleks piruvat dehidrogenase.
Reaksi
ini menghasilkan 1 NADH.
Gambar 6 Tahap kelima reaksi
Tahap keenam, suksinil ko-A menjadi suksinat yang melibatkan enzim suksinil ko-A sintase, dengan reaksi fosforilasi ikatan thioester dari
suksinil dan ko-A yang banyak energinya. Langkah ini merupakan satu-satunya yang memberikan
energi tinggi. GTP dihasilkan
oleh beberapa reaksi thioester dan
fosforilasi dari GDP.
Gambar 7 Tahap keenam reaksi
Tahap ketujuh, suksinat menjadi fumarat dengan melibatkan enzim suksinat dehidrogenase dengan reaksi oksidasi dua atom
hidrogen dari suksinat terlepas
menuju penerima, FAD. Lalu reaksi ini menghasilkan fumarat dan FADH2.
Gambar 8 Tahap ketujuh reaksi
Tahap kedelapan, fumarat menjadi L-malat dengan melibatkan enzim
L-malase, dimana pada masuknya H2O ke dalam fumarat yang kemudian menghasilkan
L-malat.
Gambar 9 Tahap kedelapan reaksi
Tahap kesembilan, L-malat menjadi oksaloasetat dimana pada reaksi ini terjadi oksidasi malet yang
dihidrogenasi menjadi bentuk oksaloasetat dengan akseptor NAD. Reaksi ini melibatkan enzim malat dehidrogenase dan menghasilkan NADH2.
Gambar 10 Tahap kesembilan reaksi
Tahap terakhir, reaksi oksaloasetat dengan asetil ko-A menjadi sitrat
dengan melibatkan enzim sitrat sintase melalui
reaksi kondensasi oksaloasetat dengan asetil ko-A menjadi sitril ko-A. Lalu sitril
ko-A dihidrolisis lagi menjadi sitrat dan ko-A.
Gambar 11 Tahap terkahir reaksi
Jika dilihat dari siklus Krebs pada gambar
1 dapat dikatakan kalau setelah terjadi proses terakhir ini reaksi kembali
terulang terus-menerus dan menghasilkan energi.
Energi Yang Dihasilkan
Pada pembahasan dari proses gliolisis secra
keseluruhan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Silus asam sitrat adalah
proses yang merupukan merupakan kelanjutan dari proses glikolisisis.
Reaksi-reaksi dalam siklus asam sitrat juga menghasilkan energi yang tersimpan
dalam bentuk molekul ATP. Untuk mengetahui berapa energi yang dihasilkan oleh
siklus sam sitrat , perlu dilihat reaksi-reaksi yang terjadi serta hubungannya
satu dengan lain ( lihat gambar 12) berikut ini .
Gambar 12. Bagan
reaksi-reaksi kimia pada siklus asam sitrat.
Reaksi-reaksi yang menghasilkan energi
berupa molekul ATP dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jadi metabolisme glukosa menjadi CO2 dan H2O
serta sejumlah energi dalam bentuk ATP, melalui glikolisis dan siklus asam
sitrat, mengahsilkan 36 mol ATP tiap mol glukosa. Ada dua macam pembentukan
molekul ATP pada tingkat substrat dan pembentukan ATP melalului fosforilasi
oksidatif atau transfer elektron. Pembentukan molekul ATP pada tingkat substrat
dapat dilihat jelas pada reaksi kimia yang terjadi.
Daftar
Pustaka
Mulia I. 2007. Siklus Krebs dan Transpor
Elektron [terhubung berkala]. http://metabolismelink.freehostia.com/sikluskrebs_te.htm#krebs
[6 September 2009]
Sanamontre A. 2005. Step by Step TCA Cycle [terhubung berkala].
http://www.terravivida.com/vivida/tcasteps [7 September 2009]
Suryati
H. 2009. Penemu Siklus Krebs [terhubung berkala]. http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/08/penemu-siklus-krebs.html
[6 September 2009]
Prof.
Dr. Anna Poedjiadi. (UI-PRESS).2006. Dasar-Dasar Biokimia
Komentar
Posting Komentar