PRIMARY HEALTH CARE (PHC)
PRIMARY HEALTH CARE
A. LATAR BELAKANG
World
Health Essembly tahun 1977 telah
menghasilkan kesepakatan global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua atau Health For All” Pada Tahun 2000 ( KBS 2000 / HFA by The Year
2000 ), yaitu Tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi.
Selanjutnya pada tahun
1978, Konferensi di Alma Ata,
menetapkan Primary
Health Care (PHC) sebagai Pendekatan atau Strategi Global untuk mencapai
Kesehatan Bagi Semua (KBS) atau Health
For All by The Year 2000 ( HFA 2000 ). Dalam konferensi tersebut Indonesia juga ikut menandatangani dan
telah mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa untuk mencapai Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( HFA’200 ) kuncinya adalah PHC ( Primary Health Care ) dan Bentuk Opersional dari PHC
tersebut di Indonesia adalah PKMD (
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa ).
B. PERKEMBANGAN KONSEP PHC
PHC merupakan hasil
pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak Negara
yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan
penyakit menular, karena pada waktu itu banyak Negara tidak mampu mengatasi dan
menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dsb.
Pada tahun 1960 teknologi Kuratif dan Preventif dalam struktur pelayanan kesehatan
telah mengalami kemajuan. Sehingga timbulah pemikiran untuk mengembangkan
konsep ”Upaya Dasar Kesehatan ”.
Pada
tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan
mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan yang
dijalankan dan banyak issue tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di
daerah – daerah pedesaan. Akhirnya pada
tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World Health Essembly )
dihasilkan kesepakatan ”Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi
Semua Tahun 2000 dengan Sasaran Semesta Utamanya adalah : ”Tercapainya Derajat
Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara Soial
Maupun Ekonomi”. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan
perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan yang meliputi perubahan –
perubahan dari :
• Pelayanan Kuratif ke Promotif dan Preventif
• Daerah Perkotaan ke Pedesaan
• Golongan Mampu ke Golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
• Kampanye Massal ke Upaya Kesehatan terpadu.
Sebagai tindak lanjut, pada
Tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan ”Primary Health Care” ( PHC ) sebagai Strategi Global atau
Pendekatan untuk mencapai ”Health For
All by The Year 2000” ( HFA 2000 ) atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( KBS
2000 ).
C. DEFINISI PHC
Primary Health Care ( PHC ) adalah : Pelayanan
kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah
dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga
dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang
dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri ( self reliance ) dan menentukan nasib sendiri ( self
determination ).
D. TUJUAN PHC Tujuan
Umum
Mencoba menemukan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai
tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
Tujuan Khusus :
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayanai
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber –
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
E. FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Kesehatan
2. Pencegahan Penyakit
3. Diagnosis dan Pengobatan
4. Pelayanan Tindak Lanjut
5. Pemberian Sertifikat
F. UNSUR UTAMA PHC
Tiga ( 3 ) Unsur Utama yang terkandung dalam PHC adalah :
1. Mencakup Upaya – upaya Dasar Kesehatan
2. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
3. Melibatkan Kerja Sama Lintas Sektoral
G. PRINSIP DASAR PHC
Lima ( 5 ) Prinsip Dasar PHC adalah :
1. Pemerataan Upaya Kesehatan
2. Penekanan Pada Upaya Preventif
3. Menggunakan Teknologi Tepat Guna
4. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
5. Melibatkan Kerjasama Lintas Sektoral
H. ELEMEN – ELEMEN PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
panyakit serta pengendaliannya.
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5. Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
6. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
7. Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
8. Penyediaan Obat – obat Esensial
I. CIRI – CIRI PHC
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
J. TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN DALAM PHC
Tanggung jawab tenaga
kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal – hal sebagai berikut :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri
sendiri pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
Komentar
Posting Komentar